Menanam Cabe dari benih dan Perawatannya

Saat ini mulai banyak orang yang ingin menanam tumbuhan di rumahnya. Biasanya, kamu memulainya dari yang kamu anggap paling mudah. Yaitu menanam cabe.

Namun ternyata, menanam cabe tidak semudah itu. Banyak sekali kesalahan yang dilakukan oleh kamu yang baru memulai, sehingga hasil yang ada tidak maksimal.

Mulai dari benih cabe yang tidak mau tumbuh, pohon cabe yang tidak mau tinggi, daunnya keriting. Sampai dengan terkena hama putih.

Untuk itu semua, di artikel ini akan saya bahas dari awal yaitu pembibitan.

Pilihlah bibit cabe dari cabe di rumah yang bentuknya paling bagus, paling mulus, paling besar, paling merah. Itu adalah calon bibit cabe yang bagus. Kalau misal mau beli, belilah bibit cabe dari East West seed atau cap panah merah. Karena menurut saya, ini adalah bibit cabe terbaik saat ini yang sudah saya coba. Saya pernah beli merek lainnya, namun tidak mau berkecambah.

1. Siapkan tanah yang baik untuk media semai bibit.

Tanah untuk bibit bakal berbeda dengan tanah untuk media tanam dan berbuah. Tanah untuk bibit atau penyemaian sebaiknya adalah tanah murni, atau tanah hitam yang belum pernah tersentuh pupuk apapun. Tanah hitam ini bisa didapat di daerah2 humus dekat pohon pisang, pohon bambu, atau daerah2 dekat kamu sering bakar2.

2. Siapkan bibit dan bikin dia berkecambah

Ada berbagai macam cara, untuk mengkecambahkan bibit. Silahkan buka di youtube untuk macam2 cara tersebut. Namun untuk cara yang saya lakukan cukup simpel. Pertama tama bibit cabe dimasukkan ke dalam mangkuk berisi air hangat dan diaduk. Bibit yang tenggelam adalah bibit yang baik. Bibir yang mengapung adalah bibit yang kurang baik.

Bibit yang tenggelam tadi kemudian dipisahkan untuk siap dikecambahkan. Media untuk perkecambahan, mirip seperti pelajaran SD dulu. Sediakan kotak mika ukuran kecil saja yang biasa untuk mihun. Kemudian masukkan kapas atau tissu yang kemudian diberi air secukupnya. Yang penting basah saja, jangan sampai banjir.

Kemudian taroh bibit2 tadi di atas kapas / tisu yang basah tadi. Beri jarak tiap bibit biar enak nanti mengambilnya saat sudah berkecambah. Setelah ditaroh semua bibitnya. Tutup mika pakai karet. Kemudian masukkan mika ke dalam plastik hitam. Ikat. Ulangi tutup lagi pakai plastik hitam sampai 3 lapis. Ini dilakukan agar keadaan dalam mika menjadi panas dan lembab. Setelah tertutup dengan baik. Jemur di tengah terik matahari.

Setiap harinya jemur bibit dengan plastik2nya. Sampai dengan hari ke 3 biasanya bibit sudah berkecambah.

3. Pindahkan bibit yang sudah berkecambah

Bibit yang sudah berkecambah sudah bisa kamu tanam ke dalam tanah semai. Gak usah dalam2 masukan bibitnya. Tempat untuk tanah semai boleh berupa gelas2 plastik yang kalian isi tanah. Jangan lupa bolongi bawah gelasnya. Atau boleh beli juga yg namanya pot tray, yang berbentuk seperti wadah telor. Siram tipis2 setiap harinya. Jangan kenakan matahari langsung sampai bibit ini Sprout (berdaun) lebih dari 2. Boleh pakai apps luxmeter di android usahakan cahaya di bawah 1000lux.

4. Siapkan tanah untuk media tanam

Boleh langsung tanah yg sudah kamu cangkul. Atau bisa juga dalam polybag ukuran 30cm yg kalian isi 3/4nya. Kalau bisa media tanam ini adalah campuran tanah + tahi ayam kering+ sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1 . Setelah punya media tanam ini, jangan lupa dikasi bakteri baik yang bisa didapat dengan menyiram em4 pertanian. Atau gunakan campuran yakult + telor + air yang nanti videonya bakal saya buat.

Tanah untuk media tanam yang baik biasanya mempunyai ph 6-7. Kalau di atas 7 berarti tanah bersifat basa dan harus diturunkan menggunakan belerang. Kalau dibawah 6 berarti tanah bersifat asam dan ph bisa dinaikkan menggunakan kapur dolomite.

5. Pindahkan bibit yang sudah berdaun empat ke media tanam

Saat bibit yang kamu tanam di gelas plastik sudah berdaun empat, ini berarti bibit sudah cukup kuat untuk terkena matahari langsung dan dipindahkan ke media tanam di polybag. Tapi usahakan cahaya jangan juga terlalu keras. Usahakan cahaya maksimal sekitar 3000lux. Gunakan aplikasi lux meter di android anda.

Pemindahan sebaiknya dilakukan sore hari dengan tanah pada gelas plastik yng sudah dibasahi sebelum dipindahkan.

6. Potong pucuk cabemu

Saat cabe udah mulai berdaun lebih dari enam. Biasakanlah untuk memotong pucuknya, agar tanaman berusaha membuat cabang cabang baru pada batangnya.

7. Perawatan tanah di polybag

Selalu cabut gulma yang tumbuh di sekitar polybag. Jangan lupa berikan canpuran pupuk npk cair pada tanah setelah cabe berumur lebih dari 1 bulan sejak awal penanaman.

Campuran pupuk npk cair dibuat dengan cara melarutkan NPK 1 sendok dengan 5liter air.

Lakukan penyiraman ini setiap 2 minggu sekali untuk mempercepat pertumbuhan batang dan daun.

8. Periksa penyakit Pada Tanaman

Biasanya ada beberapa kasus yang terjadi. Warna daun menguning. Bisa jadi ini karena terkena jamur, untuk hal ini saya belum temukan pencegahannya.

Namun kalau untuk daun keriting, biasanya hal ini terjadi dikarenakan kutu kebul. Atau hama putih. Salah satu cara penanganannya adalah menyemprot daun di sore hari setiap 4 hari dengan campuran jeruk nipis dan sunlight.

Jeruk nipis dipotong setengah, kemudian dipotong potong kecil masukkan ke air 1 liter. Campurkan dengan sunlight 1 tetes. Kemudian aduk air tersebut. Diamkan selama 2 jam. Setelah itu semprotkan campuran ini ke daun dan bawah daun untuk membunuh hama semut dan kutu kebul.

9. Perawatan fase bunga dan Panen

Saat kamu sudah mulai melihat tanaman cabemu sudah mulai berbunga. Artinya sebentar lagi sudah mau berbuah dan siap panen. Buatlah kembali campuran tapi kali ini bukan lagi NPK. Tapi gunakan pupuk KCl. Atau bisa juga micin dengan dosis yang sama. 1 sendok makan dilarutkan dalam 5 liter air. Kemudian disiramkan ke tanah setiap dia minggu. Hal ini dilakukan untuk mempersubur buah.

Kalau sudah berbuah ya silahkan di panen. Boleh ambil pas sudah merah atau masih ijo. Tergantung hati kamu aja

Sekian artikel ini, semoga bermanfaat buat kamu yang menanam cabe. Sebelum pergi, Boleh bantu di share artikel ini ke temannya kalau bermanfaat. Boleh juga kamu bookmark biar bisa kamu baca dan ingat.

Saya Rizky Yudhis. Assalamualaikum

Be the first to like and comment this post.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.